#AkberSMG49 “Branding Produk Lokal”

Monday, October 28, 2013

Senin, 27 Mei lalu Akber Semarang kedatangan guru spesial dari Jakarta. Beliau adalah Pak Irvan Permana, seorang Brand Consultant yang mengangkat tema “Branding Produk Lokal” untuk kelas kali ini. Kelas dimulai dengan pengenalan seluk beluk dunia agency. Memasuki topik inti, branding sebenarnya mencakup semuahttp://akbersmg.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gifpengalaman yang dirasakan konsumen akan produk. Branding sendiri merupakan sebuah proses berinteraksi dengan konsumen agar brand dapat hidup dalam pikiran dan hati para konsumen. Brand is not a logo. A logo is not brand. Brand is beyond logo.



Brand yang baik seharusnya:
1.     Menunjukkan identitas. Karena identitas inilah yang akan hidup dalam pikiran dan hati konsumen. Contohnya branding kota Amsterdam yang menunjukkan identitas kota dan orang-orang yang tinggal di dalamanya. Identitas ini berbicara mengenai pride, confidence, dedication, benefits, opportunities, and dimensions of excellence.
2.     Mudah diingat. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, sebuah logo bukanlah brand. Beberapa brand bahkan bisa diidentifikasi tanpa nama (contohnya brand National Geographic) dan tanpa logo (contohnya Viagra).
3.     Memberi lebih dengan memberi pilihan yang lebih banyak. Contohnya brand Nike yang tidak hanya berbicara tentang produk, tetapi juga menunjukkan mengenai spirit yang brand tersebut miliki.
4.     Menjanjikan performance and quality.

Membangun sebuah brand sama artinya dengan membangun hubungan unik jangka pendek dan jangka panjang dengan konsumen, tidak serta merta soal membangun harga. Branding yang baik tidak menggunakan iklan yang terlalu banyak. Sebagai contoh adalah brand “Mobil” yang memiliki gas station. Mereka melakukan survei tentang apa yang sebenarnya konsumen inginkan dari mereka. Dari hasil survei tersebut, “Mobil” membuat satu program bernama “Gas Station Friendly Serve Program” dimana mereka membersihkan area gas station, kamar mandi, membuat penerangan yang lebih baik, dan menyediakan minimarket yang lengkap. Kemudian mereka menaikkan harga sebesar $0.02 dan penjualan mereka justru meningkat 20-25%.

Branding juga berbicara mengenai bagaimana perusahaan dapat ‘mengekspresikan diri’ dan mendapat impresi dari konsumen. Ada 2 hal penting di sini: identity dan image. Identity adalah bagaimana brand ingin dilihat konsumennya. Sedangkan image adalah bagaimana konsumen melihat brand tersebut. Branding bertujuan agar konsumen memiliki persepsi yang sama dengan perusahaan.

Sebagai contoh brand Harley Davidson, yang ingin dilihat sebagai produk sepeda motor yang mahal, macho, dan membuat pengendaranya terlihat gagah. Namun di benak konsumen, HD sendiri bisa saja hanya sebuah “adult toys”. Starbucks ingin agar konsumen melihat ‘ngopi’ sebagai bagian dari gaya hidup. Namun konsumen juga bisa saja melihat bahwa Starbucks hanya merupakan “sugarbomb combos” (sudah bomb, combo pula)

Artinya adalah, untuk mendapatkan persepsi yang sama ini, butuh integrasi. Branding tidak hanya soal nama, karena sebuah brand haruslah: menunjukkan ciri dan manfaat yang dimiliki; menunjukkan emosi/keterikatan dengan konsumen; serta yang paling penting be different and make a difference.
Untuk memudahkan Anda membuat brand yang baik, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1.   Dari manakah asal brand Anda? Brand yang baik tentu memiliki identitas (seperti yang telah disebutkan sebelumnya), nah salah satunya adalah asal brand tersebut berada.
2.     Apa sih yang Anda lakukan? Apabila Anda memiliki skill yang baik, brand Anda kelak akan memiliki daya saing yang tinggi.
3.     Apa sih yang membuat brand Anda unik? Sebagai contoh sederhana, jasa pengiriman Fedex berbeda karena ‘apapun yang terjadi’ Fedex akan berusaha agar paket Anda akan sampai di tangan Anda dengan selamat.
4.     Apa sih komunitas Anda? Apa yang menjadi aspirasi mereka? Dengan mendengarkan dari komunitas Anda, Anda dapat belajar mengenai behaviour konsumen Anda dan Anda akan bisa menyatu dengan konsumen Anda.
5.     Sudahkah Anda melihat brand sebagai manusia? Ya Anda harus bisa melihat brand sebagai manusia, karena manusia pada dasarnya menyukai pribadi yang menarik. Brand Anda harus memiliki personality dan value yang akan membuat konsumen tertarik pada produk Anda.


Kesimpulannya, setiap brand itu memiliki cerita. Branding akan terbilang sukses apabila perusahaan mampu menceritakan kembali ceritanya pada konsumen. Libatkan orang-orang dalam brand Anda, karena sekali lagi, brand harus bisa hidup di pikiran dan hati para konsumennya. (WH)

You Might Also Like

0 komentar

About Us



Sugeng Rawuh

di laman Akademi Berbagi Semarang.


Kami adalah sebuah Gerakan Berbagi yang membuat kelas tatap muka untuk mempertemukan murid dengan guru secara rutin dan Gratis. Berbagi Bikin Happy!

Like us on Facebook

Follow Us On Twitter