#AkberSMG30 "Youthpreneur"

Thursday, October 24, 2013

Guru : @imamsubchan
Tanggal : 18 Okt 2012
Tempat : 
@deoholic
Waktu : 18.30 – 20.30


Meskipun kala itu hujan tapi nggak menyurutkan animo temen-temen untuk dateng ke kelas ke-30 ini. Mas Imam Subchan yang seorang entrepreuner ini mengaku nggak pernah kerja kantoran, dan dia mengajak anak-anak muda (terutama yang menyimak isi kelashttp://akbersmg.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gifkemaren) untuk menjadi seorang entrepreuner.


Kelas diawali dengan pemutaran video Susan Boyle pada saat audisi acara Britain Got Talent. Susan di usianya yang hampir memasuki usia setengah abad ini mampu menggetarkan hati para pendengarnya dan Iapun menjadi terkenal setelah mengikuti ajang pencarian bakat itu.

Bussiness landscape terus berubah. Tak ada yang tahu di usia setua itu Susan mampu menarik hati pemirsa. Berani? Itu pasti. Karena tidak semua orang memiliki keberanian dan kesempatan untuk menjadi berani melakukan sesuatu di luar usia yang dianggap tidak produkstif lagi. Tetapi Susan membuktikannya. Seperti halnya bisnis keripik Maicih yang disusul dengan keripik-keripik serupa dengan merek yang berbeda-beda. Kemudian tren bisnis tersebut surut digantikan oleh tren yang lainnya.

Why youth? Biasanya para youth itu masih “Lack of confidence” dan “Lack of Trust”. Karena itu modal utama yang harus dimiliki untuk jadi seorang Youthpreuner adalah keberanian. Berani melakukan sesuatu yang berbeda, serta memiliki experience yang berbeda. Kata Mas Imam, ada 3 kebiasaan dari para young businessman : malas (menunda pekerjaan), instant, & Jno courage. Karena untuk menjadi pemenang itu jangan cuma jadi biasa-biasa aja, “the winner is who the best”. Lalu yang paling utama, kalo mau menang kompetisi, ya harus ikut kompetisinya. 

ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) cocok diterapkan oleh para pemula yang ingin memulai bisnisnya. Dimulai dari melihat hal-hal yang ada di sekeliling dan mencoba ‘something different’ untuk menghasilkan sesuatu yang lebih. Apalagi competitiveness berubah seiring jaman. Hidup menjadi semakin sulit, namun kita pasti berhasil melaluinya dengan keberanian yang kita miliki. Nggak Cuma berani, tapi mampu memberi ‘extraordinary effort’. Bahkan dengan setengah memaksa : “Push yourself to be extraordinary!”

Bisnis itu seperti sepeda. Kalo nggak dikayuh kita bakal jatuh, tapi untuk bisa bertahan, tinggal seperapa kuat kita mengayuhnya. Just be yourself, your future is inside you. Karena terkadang orang lebih percaya perkataan orang lain daripada dari dalam dirinya.

You Might Also Like

0 komentar

About Us



Sugeng Rawuh

di laman Akademi Berbagi Semarang.


Kami adalah sebuah Gerakan Berbagi yang membuat kelas tatap muka untuk mempertemukan murid dengan guru secara rutin dan Gratis. Berbagi Bikin Happy!

Like us on Facebook

Follow Us On Twitter