Ayo Bikin Start Up Mu Bersama Imam Subchan
Saturday, October 15, 2016
Kelas #AkberSMG119 dibuka
dengan beberapa pertanyaan. Apa itu Start Up? Apakah Start Up identik dengan
usaha yang bernilai modal tinggi? Lalu apakah berdagang dengan nilai modal
rendah bukan start up?. Istilah start up masih terbatas pada dua generasi yang
berbeda. Antara pelaku bisnis dengan sistem tradisional dan modern. Salah satu
perbedaan yang mencolok dari kedua pelaku adalah Pelaku tradisional lebih minim
bermain dengan promosi melalui media. Sedang modern banyak publikasi dilakulan dengan
media online.
Pak @imamsubchan menjelaskan mengenai
berbagai macam start up. Dan menekankan pada Akberians bahwa memulai bisnis dan
menjalankan bisnis apapun itu merupakan start up. Start up hanyalah istilah
dalam dunia bisnis. Beberapa tahun lalu kita mengenal enterpreneurship. Untuk
membangun pondasi awal start up, sangat perlu di perhatikan 4 aspek berikut ini
:
1. Produkmu
apa?
2. tempat
dimana?
3. harga
berapa?
4. bagaimana
cara promonya?
Langkah
berikutnya adalah menilai bagaimana dengan aplikasi ke 4 aspek tersebut? Apakah
jalan atau stagnan lalu lama – lama menghilang? Nah,bagaimana supaya start up
tetap selalu bisa bertahan? Kuncinya adalah Inovasi.
Lalu Kenapa
banyak pelaku start up yang gagal bahkan di hari pertama dia muncul? Ternyata
banyak masalah yang jika ditelisik sumbernya adalah "tidak fokus bukan pada
isi tapi malah fokus pada asesoris". StartUp/enterpreneurship, pelaku
usaha dan yang ingin memulai usaha tidak perlu terjebak. Hal terpenting yaitu
konten. Untuk usaha kuliner tetap fokuskan pada rasa bukan pada penampilan.
Memang penampilan mendukung tapi tidak selamanya. Jangan selalu mengikuti arus
tapi tetapkan pada fokus anda. Bahwa berbisnis adalah sebuah pilihan jadi
tetapkan pada produk anda. Perlu diperhatikan bahwa setiap produk harus
diperlakukan berbeda-beda.
Lewat video
sebuah analisis dari bloomberg yang membahas tentang 2 merk seluler yang sedang
booming dipasaran, peserta diajak untuk memperbandingkan 2 produk seluler yang
boom di pasaran. Pak @imamsubchan menarik benang merah dari
ilustrasi tersebut. Bahwa dalam bisnis kita harus memilih, Jangan setengah-setengah
dalam berbisnis. Pilih ke kiri atau ke kanan. Jangan pernah posisikan anda di
tengah. Kegagalan adalah sebuah konsekuensi dalam sebuah proses. Tapi kemampuan
untuk bangun dari kejatuhan adalah seninya.
Pak @imamsubchan menekankan sekali lagi
kepada Akberians bahwa Product, place, price, and promotion merupakan yang
terpenting untuk memulai bisnis, to start your business. Ada dua pilihan dalam
mengembangkan sebuah produk. Mempercepat laju kompetisi atau memperluas peta
bisnis. Bisnis selalu berubah. Terdapat bisnis yang membuat peta bisnis baru
dan ada yang membuat kompetisi baru dalam bisnis. Perlu ada inovasi yang selalu
update dengan knowledge. Yang bisa kita cari dari berbagai kelas dan berbagi
info terbaru.
Mengenai
Price/harga perlu hati-hati banyak pola pikir di masyarakat yang berkembang yang
salah. Jika yang lebih murah lebih laku di pasar. Kompetitif bisnis dulu seringkali asal harga lebih murah,
buka di mana saja, dsb. Konten penting yang dilupakan yaitu inovasi. Keluarlah
dari jebakan tersebut. Dan kembali pada kunci keberlanjutan sebuah usaha yaitu inovasi
. Pintarlah membaca bahwa perilaku manusia itu berubah. Dan pelaku usaha yang
bisa membidik selera pasar adalah yang bisa bertahan.
Pak imam memberi
pesan bahwa jangan pernah posisikan anda jika berada pada pelaku bisnis pada
posisi yang paling canggih, paling laku. Posisikan pada posisi yang tidak
nyaman karena tantangan inovasi itu akan terus ada. Banyak kasus terjadi, jika
kita tarik ke belakang banyak produk yang gulung tikar seiring perkembangan
zaman. Perilaku & teknologi menjadi ruang baru bisnis dan juga membuat
kompetitor baru. Kuncinya consist to create something new. Missal dengan mencoba
lakukan eksperimen pada "produk tradisional rasa internasional". Ada
kekhasan yang melekat pada produk. Hati-hati jika anda bermain pada tren, bisa
dibilang hanya pada hitungan tahun saja ada.
Kemudian semua
bermuara pada pertanyaan yang sama? apakah pasar menerima produk anda? Pertanyaan tersebut bisa kita temukan
jawabannya dilapangan. Berpeganglah bahwa pasar butuh produk bukan nilai
harganya. Maka,jangan asal copy paste produk. Kamu harus tau detail produk yang
kamu jual. Itu namanya knowledge. Jangan pernah pernah tergantung pada follower
maka ancamannya adalah competitor. Kunci jadi pengusaha adalah harus berbeda
dengan orang lain.
Jangan pernah
berhenti berinovasi dan asah kemampuan membaca pasar. Harus jauh melihat
kedepan. Dan Ingat swot analisis perlu diperhatikan. Dan riset pasar diperlukan
untuk memetakan pasar. Bisnis adalah dimana market menerima produk kita bukan
pada saya menyenangi bisnis ini dan saya lakukan. Pak @imamsubchan
mengatakan bahwa "Bisnis bukan sekedar apa yang kita suka, tapi bagaimana
pasar bisa menerima, Percaya pada Tuhan & Data. Bukan percaya pada statement
teman anda, karena itu memposiskan pada bagaimana kita menempatkan pasar. Bisnis
tidak bisa kira-kira, dihadapkan pada ya atau tidak sehingga siap untuk menerima
apa yang di dapat. Lalu jika hobi dan suatu passion dijadikan bisnis, maka
manajemen menjadi hal yang sangat penting. (wp)
Foto Bersama Kelas #AkberSMG119
0 komentar