#AkberSMG63 Digital Self-Branding
Wednesday, January 29, 2014
Digital Self-Branding
Oleh (mas) Andin Rahmana
Saat ini kita tidak bisa terlepas dari dunia digital. Setiap
hari kita pasti akan berhubungan dengan dunia itu, entah itu cari tiket kereta,
melihat ramalan cuaca, mencari tempat makan, mencari berita, saling berbagi
informasi, atau sekedar ngetweet. Pada masa ini disebut sebagai era You 3.0.
Era dimana kita, mau-tidak-mau, harus berkoneksi dan bersinggunggan dengan
dunia digital untuk menunjang aktivitas kita dalam berbagai hal, termasuk dalam
mencari pekerjaan.
Berkembangnya dunia digital tak lantas membuat kita semakin
dewasa dalam menggunakannya. Banyak contoh diantara kita ketika menggunakan
dunia ini, terutama social media, secara over. Apa-apa kita tweet, lagi makan
kita path, galau kita tuangkan ke facebook. Atau dengan kata lain bisa
dikatakan kita menggunakan dunia digital kita TIDAK secara bijak. Karena semua
informasi yg kita upload sendiri ini secara otomatis akan masuk tersimpan
secara baik di dunia digital, dan akan dapat diakses oleh orang luas. Mungkin
cocok sekali dengan penggambaran pada film Discounnect garapan Henry-Alex
Rubin.
Sebenarnya dunia social media kita (dunia digital) tak
perlu kita beri batas, akan tetapi perlu kita kelola. Oleh karena itulah,
disini pentingnya kita men-branding-kan dunia digital pribadi kita, terutama
yang berkaitan dengan social media.
Yang pertama yang harus dilakukan adalah Know Yourself.
Jawablah beberapa pertanyaan yang bisa mendifinisikan diri kita. Meliputi :
Siapa kita? Kita menjalani hidup sebagai seorang apa? Apa yang kita lakukan?
Apa prinsipmu? Apa gayamu? Apa yang membedakan dirimu dengan orang lain? apa
yang mau kita ceritakan ke orang lain?
Apakah sudah cukup dengan pertanyaan-pertanyaan diatas?
Tentunya belum, jawablah lagi beberapa pertanyaan berikut ini : superpower kita
apa? Apa value tertinggi kita? Orang lain memuji kita sebagai apa? Tiga kata
sifar yang bisa menjelaskan diri kita? Apa yang membuat kita selalu semangat?
Atau passion kita apa?
Kemudian, jawab lagi pertanyaan-pertanyaan berikut ini
secara lebih mendalam. Apa tujuan branding kita? Bagaimana kita mau dilihat
orang lain? bagaimana orang lain menilai dan melihat diri kita? Setelah mendapat menjawab atas pertanyaan-pertanyaan diatas
renungkanlah. Instropeksi diri kita masing-masing, sebenarnya kita ini siapa
sihs? Jawaban-jawaban yang muncul itu bisa kamu acuan untuk kamu kembangakn
menjadi self-branding diri kita. Misal kita ternyata itu jago cerita dan suka
bange nulis, oh mungkin branding kita bisa menjadi seorang story teller. Atau
suka dengan kamera tapi juga suka mainan, mungkin bisa menjadi toys fotografer.
Lalu setelah ketemu maka saatnya Optimize The Media!
dimulai dari nama kita, ya karena nama adalah identitas utama kita. Bisa dengan
kita menentukan nama panggung, misal Tukul Arwana, Ogi Si Bule Ndeso. Dll.
lebih baik dua kata, dan tentunya gunakan secara konsisten. Lanjut ke bio,
tampikan penjelasan singkat tentang bio kamu atau about yourself. Better
singkat dang jelas, bermakna dan berisi. Kemudian tampilkan face (display
picture / avatar) dengan bangga. Berikut beberapa tips untuk avatar.
1.
Usahakan wajah tampak jelas
2. Berpose wajah jangan yang lain
3. Jangan
menampilkan foto beramai-ramai
4. Tidak perlu pakai foto artis, anime, atau
hewan
5. Tidak diedit secara berlebihan, dan tentunya tidak perlu pakai foto
bawaan facebook.
Tunjukan portofoliomu, atau CV mu. Misal suka kuliner ya
tunjukan makanan khas daerah menurutmu. Setelah itu ketika kita menggunakan
social media jangan alay, semuanya di tweet, gunakan bahasa yang baik dan
dimengerti - karena kemampuan berbahasa kita akan menunjukan kecerdasan kita.
Oke setelah semua sudah dilakukan, kelola itu dengan
konsisten dan bijaksana.
Berikut ada beberpa tips lain yang bisa diterapkan juga :
1. Jangan jadi palsu
2. Pelajari apa yang baru dengan duniamu
3. Jalin networking dengan sebanyak-banyaknya orang
4. Dan yang terpenting adalah, mulailah buat kontenmu dari
sekarang.
“Branding is based in authenticity. So be authentic.”
“Be yourself because everyone else already taken.”
“Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.” - Soe
Hok Gie
(JZ/2014)
0 komentar