#AkberSMG30 "Youthpreneur"
Thursday, October 24, 2013
Meskipun kala itu hujan tapi nggak menyurutkan animo temen-temen
untuk dateng ke kelas ke-30 ini. Mas Imam Subchan yang seorang entrepreuner ini
mengaku nggak pernah kerja kantoran, dan dia mengajak anak-anak muda (terutama
yang menyimak isi kelaskemaren) untuk menjadi seorang
entrepreuner.
Kelas diawali dengan pemutaran video Susan Boyle pada saat
audisi acara Britain Got Talent. Susan di usianya yang hampir memasuki usia
setengah abad ini mampu menggetarkan hati para pendengarnya dan Iapun menjadi
terkenal setelah mengikuti ajang pencarian bakat itu.
Bussiness landscape terus berubah. Tak ada yang tahu di usia
setua itu Susan mampu menarik hati pemirsa. Berani? Itu pasti. Karena tidak
semua orang memiliki keberanian dan kesempatan untuk menjadi berani melakukan
sesuatu di luar usia yang dianggap tidak produkstif lagi. Tetapi Susan
membuktikannya. Seperti halnya bisnis keripik Maicih yang disusul dengan
keripik-keripik serupa dengan merek yang berbeda-beda. Kemudian tren bisnis
tersebut surut digantikan oleh tren yang lainnya.
Why youth? Biasanya para youth itu masih “Lack of confidence”
dan “Lack of Trust”. Karena itu modal utama yang harus dimiliki untuk jadi
seorang Youthpreuner adalah keberanian. Berani melakukan sesuatu yang berbeda,
serta memiliki experience yang berbeda. Kata Mas Imam, ada 3 kebiasaan dari
para young businessman : malas (menunda pekerjaan), instant, & Jno courage. Karena untuk
menjadi pemenang itu jangan cuma jadi biasa-biasa aja, “the winner is who the
best”. Lalu yang paling utama, kalo mau menang kompetisi, ya harus ikut
kompetisinya.
ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) cocok diterapkan oleh para pemula yang
ingin memulai bisnisnya. Dimulai dari melihat hal-hal yang ada di sekeliling
dan mencoba ‘something different’ untuk menghasilkan sesuatu yang lebih.
Apalagi competitiveness berubah seiring jaman. Hidup menjadi semakin sulit,
namun kita pasti berhasil melaluinya dengan keberanian yang kita miliki. Nggak
Cuma berani, tapi mampu memberi ‘extraordinary effort’. Bahkan dengan setengah
memaksa : “Push yourself to be extraordinary!”
Bisnis itu seperti sepeda. Kalo nggak dikayuh kita bakal jatuh,
tapi untuk bisa bertahan, tinggal seperapa kuat kita mengayuhnya. Just be
yourself, your future is inside you. Karena terkadang orang lebih percaya
perkataan orang lain daripada dari dalam dirinya.
0 komentar